Jumat, 30 Juli 2010

Problematika Listrik di Indonesia Tahun 2010

Listrik merupakan salah satu alat pemenuhan kebutuhan publik yang sangat penting. Mulai dari gemerlapnya di kota – kota besar,hingga pelosok desa pun sudah terjangkau oleh listrik. Bahkan dapat dikatakan kita tidak dapat hidup tanpa listrik. Kebutuhan yang besar akan listrik itulah yang menjadi salah satu pekerjaan pemerintah sebagai satu – satunya lembaga yang menyediakan listrik untuk masyarakat.
Sudah sejak lama pemerintah menyuplai listrik ke masyakat dengan subsidi,sehingga masyarakat bisa membayar lebih murah atas pemakaiannya. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa penyupsidian itu akan menjadi masalah di suatu hari mendatang saat negara ini terkena krisis ekonomi atau terkena dampak dari era globalisasi yang sudah semakin canggih dengan alat – alat yang mutakhir yang secara langsung juga membutuhkan tenaga listrik yang lebih besar untuk penyuplai dayanya.
Krisis itulah yang terjadi sekarang ini, ketimpangan antara subsidi yang bisa diberikan pemerintah dengan subsidi yang seharusnya dibayarkan agar masyarakat tidak menanggung dana untuk penyuplaian listrik menjadi defisit yang berarti PLN sebagai lembaga yang ditunjuk sebagai penyuplai listrik untuk seluruh Indonesia ini harus menemukan solusi bagaimana bisa menutupi defisit yang terjadi. Berbagai macam solusi sudah mulai dicetuskan hingga akhirnya diputuskan untuk menaikkan tarif dasar listrik untuk menangani masalah yang ada.
Peninjauan–peninjauan terus dilakukan oleh pemerintah. Penganalisaan terus dilakukan dalam mempertimbangkan penaikan tarif dasar listrik ini. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Anggito Abimanyu, menyatakan kenaikan TDL itu merupakan rata-rata secara keseluruhan dari semua masyarakat namun bukan berarti TDL untuk masyarakat kurang mampu juga akan naik.

Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, menambahkan pembahasan kenaikan TDL akan dilakukan dengan DPR terlebih dahulu, untuk itu, pemerintah menjamin TDL tidak akan naik pada semester pertama. Hatta menambahkan, pemerintah juga mempertimbangkan biaya listrik yang terus meningkat maupun daya tahan suplainya.
Dampak pada inflasi dari kenaikan tarif dasar listrik yang dimulai pada Juli 2010 ini masih menunggu reaksi dari kalangan pengusaha dalam menyikapi kebijakan tersebut. Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heryawan, mengatakan dampak langsung kenaikan TDL terhadap inflasi sebenarnya hanya sekitar 0,22%. Namun, dampak tidak langsung belum bisa diperkirakan karena reaksi dunia usaha terhadap kebijakan kenaikan TDL ini belum terlihat. Kenaikan TDL ini akan mulai terasa ketika masyarakat membayar tagihan pada bulan Agustus untuk pembayaran bulan Juli. Untuk dunia usaha sebaiknya melakukan penambahan produksi di bidang barang dan jasa agar dampak dari kenaikan TDL tidak terlalu terasa.


Pada awal bulan ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan tekanan inflasi sepanjang Juni yang melonjak 0,97% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 0,29%, dengan laju inflasi tahun kalender (januari – juni 2010) sebesar 2,42% dan laju inflasi tahunan 5,05%. Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan menjaga kelancaran distribusi bahan pokok pada semester II/2010 agar target inflasi sebesar 5,3% tahun ini tercapai.
Berikut ini adalah pengumuman resmi dari PLN mengenai kenaikan TDL :
1. Pemerintah diwakili Menteri ESDM telah mengumumkan penyesuaian TDL yang diatur di dalam Peraturan Menteri ESDM No. 07 tahun 2010 tanggal 30 Juni 2010 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara. TDL baru ini mulai berlaku untuk pemakaian listrik bulan Juli 2010. Penetapan TDL 2010 telah mendapat persetujuan DPR dalam Rapat Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Komisi VII DPR RI pada tanggal 15 Juni 2010.
2. Penyesuaian TDL 2010 merupakan langkah untuk mengendalikan besaran subsidi listrik yang harus disediakan oleh negara seperti telah ditetapkan pada UU No. 2 tahun 2010 tentang APBN-Perubahan sebagai perubahan dari UU No. 47 tahun 2009.
3. Dalam TDL 2010, pelanggan 450 VA dan 900 VA seluruh golongan tarif (Sosial, Rumah Tangga, Bisnis, Iindustri, dan Bangunan Pemerintah) tidak mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, lebih dari 33,2 juta pelanggan 450 VA dan 900 VA dari total seluruh pelanggan sejumlah 40,1 juta tidak mengalami kenaikan TDL.
4. Dalam TDL 2010 tidak ada perubahan golongan tarif listrik, tetap terdiri dari 37 golongan tarif. Sedangkan kenaikan TDL untuk pelanggan di atas 900 VA untuk setiap golongan tarif, berkisar antara 6 % - 20 % dengan sebaran sebagai berikut :
a) Sosial, naik rata-rata 10%,
b) Rumah Tangga, naik rata-rata 18%
c) Bisnis, naik rata-rata 16%
d) Industri, naik rata-rata 6% s/d 12 %
e) Bangunan Pemerintah, naik rata-rata 15% s/d 18%
f) Traksi, Curah, dan layanan Khusus, naik rata-rata 9% s/d 20%.
5. Dengan diberlakukannya TDL 2010 ini, maka kebijakan pengendalian beban puncak (Dayamax Plus) tidak diberlakukan lagi sejak 01 Juli 2010. Selain itu, kebijakan pengenaan tarif Multiguna yang selama ini dianggap diskriminatif terhadap pelanggan baru, dicabut dan dikembalikan kepada tarif sesuai TDL 2010.
6. Dalam hal adanya permintaan pelanggan industri dan bisnis yang memerlukan layanan khusus dan tingkat keandalan tertentu, PLN dapat melayani dengan skema business to business, namun pelaksanaannya harus seijin dan dikoordinasikan PLN Kantor Pusat.
7. Pada TDL 2010 ini, juga ditetapkan tarif listrik untuk Pra Bayar yang besarnya sama dengan tarif listrik Pasca Bayar. Dengan demikian, terdapat tarif Pasca Bayar (Reguler) dan tarif Pra Bayar.
8. Selain mengatur tentang tarif listrik, Peraturan Menteri ESDM Nomor : 07 Tahun 2010 ini juga menetapkan biaya-biaya lain, yaitu:
a) Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh);
b) Biaya Penyambungan Tenaga Listrik;
c) Uang Jaminan Langganan;
d) Biaya Keterlambatan Pembayaran;
e) Tagihan Susulan atas penertiban pemakaian listrik tidak sah.
9. Peraturan Menteri ESDM Nomor : 07 Tahun 2010 juga menegaskan, bahwa PLN harus meningkatkan pelayanan dengan ditetapkannya beberapa indikator tingkat mutu pelayanan, antara lain lama gangguan, jumlah gangguan dan atau kesalahan baca meter. Apabila tingkat mutu pelayanan tersebut tidak terpenuhi, maka PLN wajib memberikan pengurangan tagihan listrik kepada konsumen yang bersangkutan.
10. Kenaikan TDL ini memberi sinyal yang baik bagi calon investor kelistrikan untuk berinvestasi di Indonesia, dan memberi sinyal positif bagi pelanggan untuk berhemat.
Disini dapat kita lihat bahwa kenaikan TDL yang berlaku mulai Juli 2010 ini memiliki beberapa keuntungan – keuntungan bagi pengusaha dan masyarakat. Yaitu , jika kita adalah pengguna daya antara 450 – 900 VA maka kita tidak akan terkena kenaikan TDL, pelanggan bisnis dan industri yang selama ini membayar disinsentif patut bergembira karena mereka tidak perlu membayar denda disinsentif karena pada kebijakan kenaikan TDL ini denda insentif itu akan dihapuskan.
Jika kita lihat, kenaikan TDL mempunyai manfaat yang banyak. Kenaikan TDL ini dapat membantu masyarakat kecil dan dapat menegakkan keadilan bagi semuanya,karena rata–rata yang menikmati subsidi listrik ini adalah kaum menengah ke atas. Dua tahun lalu saja subsidi listrik untuk para pengusaha besar mencapai Rp 9 triliun dan itu fakta. Dari pemaparan di atas, seharusnya tidak ada alasan untuk menaikkan biaya produksi yang menyebabkan kenaikan harga karena berkurangnya subsidi TDL, mengapa? Karena denda insentif yang sudah seharusnya dihapuskan, serta adanya tambahan pelayanan dari PLN yaitu apabila ada kesalahan–kesalahan pada pembacaan meter, lama gangguan, dan jumlah gangguan maka PLN wajib memberi pengurangan tagihan kepada konsumen yang bersangkutan. Dari sudut pandang seorang ekonom, bahwa walaupun TDL naik, masyarakat akan dapat memaksimalkan utilitasnya karena kualitas pelayanan listrik yang meningkat pula.
Kami yakin bahwa kenaikan TDL ini akan menjadi akan berjalan ke arah yang positif tanpa merugikan pihak manapun. Hal ini bisa dibuktikan oleh kinerja dari PLN sendiri yang semakin professional dalam berbenah diri untuk melayani masyarakat dengan lebih baik lagi dengan terus berupaya secara bertahap menambah daya. Sehingga perlahan tidak akan ada lagi pemadaman bergilir yang selama ini kita rasakan.

Kementrian Kajian Strategis Nasional
BEM FE Universitas Padjadjaran 2010-2011

Rabu, 28 Juli 2010

Lebih Banyak Berita Baik Untuk Ekonomi Inggris

Sterling menyentuh level terkuat lima bulan terhadap dolar akibat bagusnya penjualan ritel dan laporan keuangan perbankan. Survei Asosiasi Industri Inggris menunjukkan penjualan ritel untuk bulan Juli mencatatkan kenaikan terbesarnya dalam tiga tahun terakhir. Indeks perdagangan CBI melejit ke +33; lebih tinggi dari prediksi 0 dan publikasi sebelumnya -5.
"Angka penjualan ritel cukup baik, pertumbuhannya juga lebih tinggi dari estimasi. Diskon tahunan pada musim panas dan ramahnya cuaca juga membantu kenaikan penjualan. Piala dunia juga berkontribusi positif terhadap penjualan makanan, minuman, dan televisi," papar Lai Wah Co, analis CBI. “Sejak dirilisnya data GDP minggu lalu, lebih banyak berita baik untuk ekonomi Inggris," papar Howard Archer, ekonom IHS Global Insight. "Akan tetapi, masih ada ketidakpastian outlook konsumen akibat pemangkasan anggaran belanja pemerintah.” Pound
mendapat tenaga tambahan dari publikasi laporan perbankan Eropa.

Yen dan Franc Melemah Akibat Penguatan Pemulihan Global

Yen dan franc Swiss melemah setelah data AS dan Eropa menegaskan berlanjutnya pemulihan ekonomi global sehingga mengurangi permintaan terhadap mata uang yang berlabel safe-heaven. Yen melanjutkan pelemahan hingga menyentuh level 87.92 terhadap dolar. Franc terpukul ke level terendah satu bulan terhadap euro seiring menguatnya bursa saham Eropa dan Asia.
Eropa menegaskan berlanjutnya pemulihan ekonomi global sehingga mengurangi permintaan terhadap mata uang yang berlabel safe-heaven. Yen melanjutkan pelemahan hingga menyentuh level 87.92 terhadap dolar. Franc terpukul ke level terendah satu bulan terhadap euro seiring menguatnya bursa saham Eropa dan Asia.
“Kita masih dalam situasi pengalihan resiko,” kata John Hydeskov, analis Danske Bank A/S. “Yen tidak akan menguat lebih lanjut dan sepertinya waktunya tepat untuk menjual yen.” Indek bursa saham global menguat 0.3%. Indeks Dow Jones telah menghapus pelemahannya tahun ini dan menguat 1% kemarin setelah FedEx menaikkan outlook pendapatannya akibat membaiknya permintaan untuk pengiriman barang. “Aksi jual franc lebih disebabkan meningkatnya selera resiko,” papar Christian Lawrence, strategis Royal Bank of Canada. “Sentimen investor membaik dan ini terlihat dari penguatan bursa saham.”

RBS: Aussie Dalam Tren Naik

Dolar Australia diperdagangkan di atas level 0.90 terhadap dolar sebelum dirilisnya data yang akan memberikan alasan bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Indeks harga konsumen Australia
diprediksi mencatatkan kenaikan terbesarnya sejak September 2009, menurut survei Bloomberg. “Dolar Australia berpotensi melanjutkan penguatan dalam waktu dekat,” ungkap Mike Jones, strategis Bank of
New Zealand Ltd. “Data CPI yang dirilis Rabu akan mempertegas kebijakan pengetatan moneter RBA.”
Ada 28% kemungkinan Reserve Bank of Australia akan menaikkan bunga pada pertemuan Agustus, menurut indeks swap Credit Suisse. Dolar Australia dalam tren naik dan akan melanjutkan  penguatan hingga 0.94 terhadap dolar, kata Royal Bank of Scotland Group. Investor sebaiknya membeli Aussie jika turun di bawah level 0.90 atau mendekati level moving average 200 hari di 89.64, ungkap Greg Gibbs, strategis Royal Bank of Scotland.

 Sumber:Team Analysis Monex

Selasa, 27 Juli 2010

Penguatan EURO Seiring Berakhirnya Uji Stress

Tumbuhnya kepercayaan terhadap ekonomi Eropa dan banyaknya bukti perlambatan ekonomi AS berhasil memaksa euro bears bersembunyi. Sejak kejatuhan euro dari $1.45 pada awal tahun 2010, prediksi analis tidak jauh dari angka $1.20, menurut data Bloomberg. Goldman Sachs dan Wells Fargo bahkan menaikkan prediksi euro dalam dua minggu terakhir. HSBC dan Deutsche Bank juga perkirakan penguatan euro.
Euro telah melemah 15% di semester pertama akibat krisis utang pada negara zona Eropa yang mengancam kebradaan euro; namun investor telah memindahkan perhatiannya kepada AS yang telah terdepresiasi sebanyak 8% dari level tinggi 4 tahun pada bulan Juni. Publikasi data ekonomi AS lebih rendah dari estimasi, sedangkan rilis data Eropa melebihi prediksi. “Investor terlampau fokus pada masalah zona-euro dan tidak begitu perhatikan AS juga memiliki masalah besar,” papar David Bloom, strategis HSBC yang perkirakan euro akan ditutup tahun ini di level $1.35.

Situasi Ekonomi Inggris Lebih Baik 

Sterling menyentuh level tertinggi tiga bulan terhadap dolar pada hari Senin, perpanjang penguatan akibat bagusnya pertumbuhan ekonomi dan mengikuti kenaikan pada mata uang beresiko tinggi lainnya
setelah hasi uji stress perbankan Eropa. Naiknya bursa saham Inggris dan global juga memberikan dukungan
meskipun investor tidak begitu yakin dengan kredibilitas uji stress.
Bagusnya publikasi data ekonomi minggu lalu menunjukkan ekonomi Eropa akan lebih baik dari
estimasi sebelumnya. Data Jumat juga perlihatkan ekspansi ekonomi Inggris sebanyak 1.1% di kwartal
kedua; pertanda situasi ekonomi Inggris lebih baik sehingga mendukung berlanjutnya reli sterling pada
hari Senin. Meskipun demikian, sebagian analis masih skeptis pound akan meneruskan reli melihat rapuhnya
momentum pemulihan di tengah drastisnya pemangkasan belanja pemerintah dan kenaikan pajak di akhir tahun.

Kenaikan Ekspor Pertahankan Pemulihan Ekonomi Jepang

Ekspor naik sehingga dapat pertahankan pemulihan ekonomi Jepang di tengah lemahnya pertumbuhan global dan penguatan yen. Ekspor melambung 27.7% di Juni; lebih tinggi dari prediksi 23.5% dan publikasi sebelumnya yang turun 1.8%. Meskipun ekspor meningkat untuk bulan ke tujuh, tapi ini kenaikan yang terkecil untuk tahun ini akibat berkurangnya permintaan dari Cina dan Eropa. Yen pertahankan penguatan setelah data dirilis, menyentuh level 86.83 terhadap dolar.
Yen menyentuh level kuat tujuh bulan terhadap dolar bulan ini, mendorong pejabat diantaranya Menteri Perdagangan Masayuki Naoshima untuk memberi peringatan bahwa penguatan yen dapat menekan ekonomi. “Ekspor merupakan mesin utama pemulihan ekonomi Jepang, namun ekspansi melamban di kuartal tiga dan empat,” kata Yoshiki Shinke, ekonom Dai-Ichi Life Research di Tokyo. “Penguatan yen juga mengurangi keuntungan eksportir.”

Sabtu, 24 Juli 2010

Investor Cemas Uji Stress Terlalu Mudah Bagi Hutang Pemerintah

Hampi semua bank di Eropa lulus uji stress namun investor tetap cemas terhadap metodenya yang dianggap terlalu mudah. Beberapa bank yang gagal adalah bank di Jerman HRE, bank Yunani Atebank dan bank Spanyol Banca Civica, kebanyakan bank lulus ujian, menurut hasil. Namun apa yang mengkhawatirakan adalah uji stress tidak menyertakan kemungkinan bangkrutnya pemerintah. Mereka tidak mencantumkan pengurangan pada nilai hutang pemerintah yang diklasifikasi sebagai “hold to maturity,” hanya mengasumsikan kemungkinan kerugian kepemilikan obligasi daalam portofolio. Ketika obligasi pemerintah sebagai aset perdagangan turun harganya di pasar, bank harus menandai aset tersebut dengan harga yang rendah untuk kepentingan neraca. Uji stress mengasumsikan bank akan menderita kerugian berdasarkan harga pasar, setinggi 23.1% dalam kasus hutang Yunani pada protofolionya. Saham di Eropa dan AS terayun kencang ketika hasil uji stress keluar. Euro melemah tajam terhadap dolar.
 
Inggris Cukup Tangguh Menghadapi Pemangkasan Defisit
 
Pound menguat setelah data pemerintah menunjukkan ekonomi Inggris mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam empat tahun terakhir di kuartal kedua. Kantor stastitik nasioal menyebutkan pertumbuhan GDP kwartal kedua naik hingga 1.1%; lebih tinggi dari prediksi 0.6% dan publikasi sebelumnya 0.3%. “Publikasi GDP Inggris sangat bagus,” papar Lutz Karpowitz, strategis Commerzbank AG. “Pasar memang mengharapkan data yang lebih baik, namun publikasi memberikan data yang sangat baik sehingga sterling menguat tajam,” kata Ian Stannard, strategis BNP Paribas. Ekonomi Inggris cukup tangguh menghadapi pemangkasan anggaran terbesar sejak Perang Dunia II dan krisis utang pemerintah Eropa. Perdana Menteri David Cameron telah menyatakan akan menyelesaikan masalah ekonomi dan keuangan setelah Men Keuangan George Osborne mempublikasi anggaran pada 22 Juni.

Penguatan Yen Dapat Membahayakan Ekonomi Jepang
 
Pejabat pemerintahan Jepang kembali mensinyalkan potensi bahaya penguatan yen bagi pertumbuhan ekonomi negara terbesar kedua di dunia; sehingga menimbulkan persepsi akan kebijakan pencegahan apresiasi mata uang. “Anjloknya harga saham atau penguatan yen dapat melukai ekonomi karena Jepang bergantung kepada permintaan luar negeri,” kata Men Strategis Nasional Satoshi Arai di Tokyo. Pejabat kabinet pemerintahan Jepang, Keisuke Tsumura, mengutarakan apresiasi yen belakangan ini terlampau drastis. Petinggi perusahaan mulai dari Sony Corp (salah satu produsen elektronik terbesar dunia) hingga Nippon Yusen (perusahaan jasa pengiriman terbesar di Jepang) juga menyatakan penguatan yen sebaiknya tidak berlanjut. Macquarie Research menulis pemerintah Jepang akan mengintervensi pasar valas dan bank sentral akan menyuntikkan dana tambahan ke dalam sistem keuangan.

Sumber : Team Analysis Monex

Rabu, 21 Juli 2010

Euro Menguat Spekulatif, Jelang Laporan Kebijakan Moneter Pimpinan The Fed.

Pimpinan Federal Reserve Amerika Serikat dijadwalkan akan melaporkan kebijakan moneter semi-annual dihadapan komite perbankan Senat AS dini hari nanti (WIB). Pair EUR/USD terpantau berada pada kisaran 1.2804.

Pimpinan The Fed akan mengemukakan kebijakan institusi yang dipimpinnya dalam menghadapi kecenderungan melemahnya sinyalemen proses recovery AS yang mulai menguat akhir akhir ini.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 20 Juli 2010

Spanyol, Yunani, dan Belgia Yakin Dengan Hasil Uji Stress Perbankan

Spanyol, Yunani, dan Belgia merupakan sebagian negara yang yakin tidak akan mendapatkan
hasil buruk dari uji stress perbankan Eropa. Komite Pengawas Perbankan Eropa (CEBS), yang menjalankan
uji terhadap 91 bank, akan mengumumkan hasil pada hari Jumat pukul 23.00 WIB. Dua bank Belgia, KBC dan Dexia, telah melewati uji dan pemerintah tidak akan memberikan suntikan modal, tulis surat kabar lokal Belgia. Perbankan Spanyol juga tidak akan mendapatkan hasil jelek, menurut direktur Asosiasi Perbankan Spanyol. Gubernur bank sentral Yunani juga mengatakan uji stress berlangsung lancer. Di lain pihak, euro pulih setelah sempat terpuruk akibat pemangkasan peringkat Irlandia dan berhentinya pembicaraan suntikan dana IMF untuk Hongaria.

Pemulihan Inggris Beresiko Jika Perbankan Tidak Menyalurkan Kredit

Pemulihan ekonomi Inggris akan terganggu oleh kurangnya kredit perbankan ke dunia usaha, kata Men Bisnis Vince Cable. Sejak keluar dari resesi pada kwartal terakhir 2009, pemulihan Inggris berlangsung lambat. Ekonomi hanya tumbuh 0.3% di kwartal pertama tahun ini dan kredit perbankan masih tetap rendah.
"Inggris bisa mengalami kemandekan kredit, jika kredit tidak mengalir dan ini merupakan ancaman serius bagi pemulihan ekonomi," kata Cable. "Ini yang sedang dibicarakan pengusaha, aliran kredit usaha masih lemah. Permintaan konsumen masih belum pulih, dan kurangnya kredit dapat memperburuk keadaan." Inggris harus menyeimbangkan ekonominya, mendorong industri manufaktur dan mengurangi ketergantungan kepada sektor keuangan, papar Cable. Meskipun outlook suram, tapi pemerintah akan mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan daya saing Inggris seperti menurunkan pajak dan merampingkan birokrasi pemerintah.

Perdana Menteri Australia Akan Memenangkan Pemilu

Julia Gillard diprediksi akan memenangkan pemilu 21 Agustus mendatang seiring melonjaknya dukungan terhadap partai Labor setelah pemerintah menanggalkan kebijakan Kevin Rudd sebelumnya. Dukungan bagi partai Labor naik menjadi 55% dari 53%; sedangkan dukungan untuk partai oposisi Konservatif berkurang menjadi 45% dari 47%. Survei juga menunjukkan Gillard, perdana menteri wanita pertama Australia, lebih sesuai sebagai pimpinan di Australia. 57% peserta survei mendukung Gillard; hanya 27% responden yang memilih Tony Abbott pimpinan partai Konservatif. Survei dilakukan setelah pemerintah mencapai kesepakatan dengan perusahaan pertambangan atas pajak dua minggu lalu. Hasil survei Newspoll sedikit berbeda dengan hasil survei Galaxy yang menunjukkan tipisnya kepemimpinan partai Labor sebanyak 52%, sedangkan dukungan partai oposisi masih sebanyak 48%.
sumber : Team Riset Monex


Minggu, 18 Juli 2010

Pertumbuhan ekonomi Jepang tahun 2011 diprediksikan akan menurun

BOJ  (Bank of Japan) tidak akan merubah suku bunganya dan akan tetap berada di sekitar 0,1 persen.Dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia terbesar kedua tersebut  akan melambat tahun depan dampak dari kebijakan fiskal.

Skenario  BOJ  memungkinkan berada pada tren pemulihan. Berkenaan dengan harga, didasarkan pada asumsi bahwa media-untuk ekspektasi inflasi jangka panjang tetap stabil, tahun ke tahun tingkat penurunan CPI (tidak termasuk makanan segar) diharapkan dapat diperlambat  sebagai penawaran agregat dan meningkatkan keseimbangan permintaan bertahap.

Dibandingkan dengan proyeksi yang disajikan dalam Outlook untuk April 2010 Aktivitas Ekonomi dan Harga, prospek pertumbuhan mungkin akan lebih tinggi untuk tahun    fiskal  2010 terutama karena percepatan pertumbuhan di negara berkembang, tapi tetap tidak berubah luas untuk fiskal 2011.

Ekonomi Jepang menghadapi tantangan kritis mengatasi deflasi dan kembali ke jalur pertumbuhan yang berkelanjutan dengan stabilitas harga. Untuk tujuan ini, Bank akan terus secara konsisten memberikan kontribusi sebagai bank sentral. Dalam menjalankan kebijakan moneter,BOJ akan terus menjaga lingkungan keuangan mereka yang sangat akomodatif.

Selasa, 13 Juli 2010

Investor Khawatir Dengan Transparansi Uji Stress Uni Eropa

Euro melemah terhadap dolar seiring cemasnya investor terhadap transparansi dan
kredibiliatas uji stress sistem perbankan Uni Eropa. Men Keuangan Uni Eropa sedang mendiskusikan
seberapa banyak informasi yang diumumkan mengenai daya tahan 91 perbankan Eropa terhadap krisis utang.
“Ada kecemasan terhadap transparansi uji stress,” papar Ian Stannard, strategis BNP Paribas.
“Euro kembali tertekan dan akan melanjutkan penurunannya.” “Euro sudah tidak mengalami kondisi
oversold, dengan demikian euro rentan dengan berita negatif,” papar Greg Gibbs, strategis Royal Bank of
Scotland Group. Euro tertekan setelah harian Der Spiegel menulis Jerman berencana mengizinkan “gagal
bayar secara teratur” untuk obligasi pemerintah yang berpotensi merugikan pemegang obligasi. Investor
surat utang pemerintah hanya akan mendapatkan jaminan pembayaran setengah dari nilai obligasi.

Depresiasi Sterling
Gagal Dongkrak Aktivitas Ekonomi Inggris
Resesi Inggris mungkin lebih dalam jika pemerintah tidak memacu belanjanya demi
memulihkan ekonomi. Badan pusat statistik tidak merevisi pertumbuhan ekonomi tetap 0.3%. Akan
tetapi defisit neraca perdagangan melebar hingga 9.6 M pounds di kwartal pertama; defisit terbesar sejak
kwartal ketiga 2007. Pound melemah terhadap euro dan dolar setelah data dirilis. Pengeluaran pemerintah memberikan kontribusi 0.4% bagi GDP, dan penambahan investasi sebanyak 0.9%; ini berhasil mengimbangi kejatuhan 0.9% transaksi perdagangan luar negeri. Impor naik dan ekspor turun dalam persentasi yang seimbang. "Depresiasi sterling gagal mendongkrak aktivitas ekonomi Inggris," papar James Knightley, ekonom ING. "Dengan pengendalian fiskal dan tertahannya pertumbuhan belanja konsumen maka wajar ada
kecemasan terhadap prospek pemulihan Inggris."

BoJ Akan Tertekan Hasil Pemilu

Tekanan bagi Bank of Japan untuk memerangi deflasi sepertinya akan terus meningkat paska
kekalahan partai pemerintahan. Perdana Menteri Naoto Kan –yang juga pimpinan partai Demokrat- telah
kehilangan kendali terhadap MPR (parliament’s upper house) pada pemilu kemarin; sehingga dia mungkin
harus mengandalkan partai lain untuk meloloskan kebijakan pemerintah. “Kesamaan keinginan dari partai peserta pemilu adalah menghilangkan deflasi di Jepang,” papar Hideo Kumano, ekonom Dai-Ichi Life Research Institute. “Dengan demikian tekanan akan meningkat bagi BOJ untuk mengambil tindakan yang lebih
drastis.” Gubernur BoJ Masaaki Shirakawa sepertinya tidak akan mengambil kebijakan baru pada pertemuan
minggu ini; meskipun prospek lemahnya pertumbuhan ekonomi dan ketidakstabilan politik dapat memaksa
bank sentral kembali melonggarkan kebijakan moneternya. “Pemerintah akan lebih fokus menangani
deflasi ketika pertumbuhan ekonomi melambat,” ungkap Kato, ekonom Credit Agricole CIB. “Partai Your
lebih menginginkan kebijakan moneter yang lebih longgar.”

Sumber: Team Analysis Monex

Sabtu, 10 Juli 2010

Euro Dekat Level Tinggi 2 Bulan

Euro dekat level tinggi dua bulan di hari Selasa, sementara mata uang Jepang tertekan terkait
investor pangkas posisi long dan membelokkan mata uang yang beryield lebih tinggi akibat meningkatnya
minat resiko.Euro mendapat dukungan dari optimisme Bank Sentral Eropa, data produksi industri Eropa dan
merosotnya klaim pengangguran AS. Meskipun pekan ini mengalami penguatan, trader dan pemerhati masih
waspada mengenai posisi long pada mata uang tunggal, memberi masalah fiskal dan hutang bahwa
ekonomi zona Eropa yang berjalan pincang. Faktanya, beberapa pedagang mengharapkan profit-taking dan
aksi jual secepatnya. "Meskipun euro mendapat sedikit kekuatan, berlanjutnya penguatan menjadi pertanyaan, dan ini merefleksikan adanya jarak antara resiko pembalikan satu bulan dan satu tahun," menurut David Watt, pemerhati mata uang senior RBC Capital. "Pelemahan jangka pendek sudah terjadi, namun untuk jangka panjang pasar masih bersiap untuk untuk membayar premi lebih besar dan kuat."

Hasil Buruk Partai DPJ Dapat Melukai Yen

Harga obligasi/bonds Jepang dapat jatuh minggu depan, jika seperti perkiraan para pemungut
suara dalam pemilu legislatif tidak menyetujui rencana pemerintah atas pajak penjualan yang lebih tinggi
sehingga akan menyulitkan Tokyo untuk mereduksi hutang nya yang sedang membengkak. Hasil poling
menunjukkan Democratic Party of Japan (DPJ), dapat kehilangan suara di legislative, memaksa Perdana
Menteri Naoto Kan untuk koalisi dengan partai lain. Kondisi ketidakpastian politis ini menurut para
pelaku pasar akan memukul Yen melemah terhadap Dollar. Namun jika ada kepastian bergabungnya DPJ
serta Kan ke partai yang lebih pro-bisnis pada akhirnya dapat mengangkat saham Jepang. Pemilu hari Minggu
ini penting bagi pemerintah Kan , menurut Yuchior Harada, Presiden direktur senior pada Mizuho
Corporate Bank. Aksi jual obligasi ini berarti meningkatnya suku bunga dan menaikkan biaya
pemerintah untuk pembiayaan kredit, dan memicu kekhawatiran lebih lanjut atas kesehatan fiskal Jepang.
Hal ini tentunya akan melemahkan Yen di jangka panjang, seperti halnya kekacauan utang Yunani yang
melukai mata uang tunggal Euro.

Aussie Menguat Dalam Stabilnya Pemulihan

Dollar Australia menuju penguatan mingguan terbesar dalam sembilan bulan terkait sinyal pemulihan
ekonomi global mendorong permintaan untuk aset yang beryield lebih tinggi. Dollar Selandia Baru
mengalami penguatan terbesar dalam satu bulan setelah harga komoditi meningkat di seluruh dunia.
Dollar Australia diperdagangkan dekat level tinggi dua pekan terhadap greenback setelah laporan kemarin
menunjukkan jumlah pekerja telah bertambah tiga kali lipat bulan lalu sesuai dengan perkiraan ekonom.
Pimpinan ECB, Jean-Claude Trichet mengatakan pemulihan ekonomi telah mendapat momentum.
“Dari perspektif Australia, sentimen meningkat,” kata Roland Randall, analis TD Securities
Ltd. di Singapore. “Pasar suku bunga akan mengalami kejutan di Australia karena kami telah menaikkan suku
bunga, yang belum terpikirkan. Itu positif untuk Aussie.”
sumber: team riset Monex

Rabu, 07 Juli 2010

Resisten Euro Di $1.2673 Masih Berlaku


Euro kembali bertengger di kisaran tinggi dalam tujuh pekan terhadap dollar di hari Kamis, dan tidak jauh dibawah resisten $1.2673 yang diperkirakan masih sebagai target penguatan selanjutnya.
Penguatan tajam Wall Street setelah perkiraan bullish dari institusi keuangan State Street Corp telah memicu meningkatnya toleransi untuk beresiko, sehingga hal ini turut mengangkat dollar Australia dan Selandia Baru terhadap imbal hasil rendah seperti yen dan dollar A.S sehari sebelumnya.

"Ini dengan mudah digambarkan bahwa penguatan sebagai akibat dari pasar yang telah oversold dan minat beresiko, sementara mayoritas akan melihat ini sebagai titik cerah," penuturan Gregg Gibbs, analis valas pada Royal Bank of Scotland di Sydney. Secara teknikal target berikutnya untuk euro adalah level tingginya 21 Mei pada $1.2673, dan Gibbs menjelaskan langkah tutup jual (short squeeze) yang telah membuat harga naik dari terendah empat-tahun $1.1876 di awal Juni mungkin masih terus berlanjut.

Bila melihat grafik euro dibawah ini, naiknya indikator stochastic akan memberikan reversal naik jangka pendek bagi euro. Namun, datarnya RSI menunjukkan periode konsolidasi antara 1.2660 s/d 1.2700 (tertinggi 6 Juli dan sebagai psikologis) dan merupakan resisten termasuk 1.2673. Sementara level 1.2550 and 1.2480 (level rendah 9 dan 7 Juli) merupakan harga support.

Resistance Level : 1.2660, 1.2673 1.2700, 1.2750
Support Level      : 1.2620, 1.2550, 1.2480
Trading Range     : 1.2550– 1.2700
Trend                    : Berpotensi Koreksi

Selasa, 06 Juli 2010

Paket Stimulus untuk Siapa?

 Perlukah paket stimulus? Karena semua negara telah memberikan paket stimulus saat terjadinya krisis global baru-baru ini pertanyaannya diubah, “Masih perlukah paket stimulus tersebut?” Itulah yang antara lain yang terjadi dalam sidang G-20 di Toronto, Kanada, baru lalu.
Perdebatan lama dengan warna baru. Sebelum depresi besar pada 1930-an, pemikiran ekonomi dikuasai oleh mereka yang amat percaya kekuatan pasar.

Pemerintah dinilai tidak boleh campur tangan dalam perekonomian. Semakin sedikit campur tangan pemerintah, semakin baiklah perekonomian. Mereka percaya bahwa ekonomi akan membaik dengan sendirinya manakala terjadi      resesi bahkan depresi.

Namun, depresi besar tersebut telah menimbulkan pemikiran radikal yang dipelopori Keynes, yang akhirnya menghasilkan apa yangkinidisebut “ekonomimakro”. Keynes berpendapat bahwa depresi tidak akan dapat diselesaikan tanpa campur tangan pemerintah.

Bahwa, pemerintah harus mengeluarkan uang untuk menciptakan permintaan terhadap barang dan jasa agar ekonomi bangkit dan angka pengangguran turun. Kita telah belajar bahwa dengan intervensi pemerintah inilah dunia terbebas dari depresi besar. Dalam bahasa sekarang, pemerintah perlu memberikan paket stimulus.

Sejak itu pemikiran Keynes menjadi model di mana-mana. Namun, “lawan”-nya pun tidak tinggal diam, yaitu mereka yang masih percaya bahwa pemerintah harus berusaha untuk tidak campur tangan dalam perekonomian.

Mereka akhirnya menguasai dunia. Dimulai ketika Margaret Thatcher menjadi Perdana Menteri Inggris periode 1979–1990 dan Ronald Reagan menjadi Presiden Amerika Serikat periode 1988–1989.

Sejak saat itu “demam pasar” pun meledak. Di mana-mana terdengar adanya usaha deregulasi (khususnya sektor keuangan), privatisasi perusahaan negara, pengurangan subsidi, dan pasar kerja yang fleksibel. Sektor keuangan kemudian meningkat luar biasa, jauh melebihi peningkatan sektor nyata (produksi).

Kegiatan spekulasi juga merebak. Berbagai krisis yang kemudian terjadi, khususnya krisis global yang terjadi baru-baru ini, menyadarkan sekelompok ekonom untuk kembali ke pemikiran Keynes yang menginginkan perlunya campur tangan pemerintah.

Itulah yang terjadi ketika sektor keuangan Amerika Serikat hancur pada 2008. Pemerintah Amerika Serikat turun tangan membantu sektor keuangan yang bangkrut.

Paket stimulus pun dikucurkan untuk membangkitkan perekonomian. Kebijakan ini bukan hanya di Amerika Serikat, melainkan di banyak negara. Era pemikiran Thatcher-Reagan berakhir, terutama dengan munculnya Obama sebagai Presiden Amerika Serikat sejak akhir 2008.

Para ekonom berbondong-bondong kembali ke pemikiran Keynes. Kebijakan paket stimulus pun menjadi sangat populer. Telah menjadi semacam “etika internasional”, bahwa setiap negara harus melakukan paket stimulus untuk membantu dunia keluar dari resesi.

Maka, hampir semua negara termasuk Indonesia melakukan kebijakan paket stimulus. Pada 2010 negara kaya mulai lega karena pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif.

Mereka merasa bahwa resesi telah usai. Kini dunia memasuki tahap pemulihan (recovery) walau sebagian ekonom masih risau bahwa pemulihan ini belum tentu berjangka panjang.

Mereka masih risau akan terjadinya krisis global kedua. Kondisi utang di beberapa negara Eropa, kemungkinan bubarnya Uni Eropa, mendinginnya perekonomian China, dan belum sehatnya perekonomian Amerika Serikat, membuat para ekonomi khawatir bahwa krisis global kedua akan terjadi lagi.

Itu sebabnya Amerika Serikat masih menginginkan diteruskannya paket stimulus karena perekonomiannya masih lesu. Sebaliknya, negara di Eropa ingin mengurangi defisit anggaran belanja pemerintah.

Mereka ingin mengurangi paket stimulus. Mereka khawatir utang pemerintah dapat menyebabkan terjadinya krisis keuangan. Perbedaan pendapat ini menyebabkan sulitnya membuat koordinasi global,berbeda saat dunia sedang mengalami krisis 2008 dan 2009.

Itulah salah satu sebab pertemuan G-20 di Toronto baru-baru ini hanya menghasilkan konsensus bahwa semua negara perlu mengurangi defisit anggaran belanja menjadi separuh dari yang sekarang.

Sesungguhnya, pertanyaan yang lebih mendasar adalah apakah benar bahwa krisis ekonomi sudah selesai. Krisis untuk siapa? Bukankah selama ini kita bicara krisis ekonomi ketika mereka yang menengah ke atas dan terutama yang kaya mengalami penurunan kekayaan? Ini krisisnya orang kaya walau berdampak pada yang miskin.

Ketika orang kaya dan menengah ke atas “jatuh miskin” (tidak benar-benar miskin!), mereka panik. Karena pengaruh mereka yang besar, kepanikan mereka ini menjadikan krisis dunia.

Di saat itulah dunia ikut panik dan berteriak keras bahwa telah terjadi krisis karena pertumbuhan ekonomi yang menurun. Ketika ekonomi mereka “pulih”, mereka lega. Mereka lupa bahwa orang miskin dan berpendapatan rendah masih dalam krisis berkepanjangan.

Namun, masalah kemiskinan ini bukanlah perhatian utama para elit karena mereka tidak mengalaminya. Akibatnya, gaung penderitaan orang miskin tidak menjadi masalah dunia.

Para pembuat kebijakan juga tidak panik ketika orang kaya sudah mendapatkan keuntungan yang besar lagi, ketika ekonomi sudah tumbuh lagi. Pemulihan ekonomi yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi sesungguhnya tidak memerhatikan apa yang terjadi di kelompok berpendapatan rendah dan miskin.

Sebelum dunia meributkan krisis,mereka yang miskin dan berpendapatan rendah itu sudah dalam keadaan ekonomi yang buruk.

Suara mereka tidak terdengar karena mereka tidak memiliki sarana untuk menyuarakan kepanikan mereka. Ketika ekonom mengkhawatirkan terjadinya krisis global kedua, mereka bicara apa yang akan dialami para orang kaya, para pembuat keputusan, para elit, dan mereka yang berada di kelompok menengah ke atas.

Mereka tidak merisaukan kelompok yang berpendapatan rendah dan miskin walau mereka mengatakan bahwa dampak krisisnya orang kaya akan terasa untuk orang miskin. Kalau mereka sudah punya uang lagi,mereka lupa pada yang miskin yang masih dalam krisis, yang menjadi makin parah ketika “krisis orang kaya” terjadi.

Kalau pengukurannya pertumbuhan ekonomi, Indonesia memang tidak terlalu menderita ketika terjadi krisis global. Pertumbuhan ekonomi masih relatif tinggi.

Kini pertumbuhan nya telah lebih tinggi lagi. Dari sisi ini, paket stimulus tidak diperlukan lagi. Lalu paket stimulus telah membantu siapa?

Kalau membantu kelompok miskin, maka paket stimulus ini perlu dilanjutkan.Kalau paket ini hanya membantu yang kaya dan menengah ke atas, maka paket stimulus ini memang perlu dikaji ulang. Nah pertanyaannya: sudahkah krisis berakhir untuk orang miskin dan berpendapatan rendah?

sumber: okezone.com
◄ New Post Old Post ►
 

Copyright 2012 Info Ekonomi Mancanegara: Juli 2010 Template by Bamz | Publish on Bamz Templates