Membaca diskusi tentang faktor non-ekonomi (MCB, ARS, dan AP), saya teringat kepada sebuah landasan berpikir yang pernah saya gunakan untuk sebuah paper. Saya coba tampilkan di sini (klik gambar di sebelah untuk memperbesar).
Salah satu alat analisis ekonometrik yang lebih fleksibel dalam memperlakukan keputusan agen ekonomi adalah choice modeling. Dalam perkembangannya sekarang alat ini mengintegrasikan teori pilihan dasar dari ilmu ekonomi dan teori perilaku dari ilmu psikologi. Implikasi praktisnya di lapangan adalah dimungkinkannya data-data survei yang bersifat atitudinal dan persepsi ke dalam model. (Catatan: ekonom cenderung lebih percaya data historis berdasarkan observasi ketimbang data subjektif berdasarkan survei. Namun ada saat-saat di mana data historis objektif tidak ada sama sekali. Hal ini jamak terjadi dalam sub-bidang ekonomi lingkungan, ekonomi kesehatan, dan lain-lain). Kedua sumber informasi ini membentuk apa yang disebut oleh D. McFadden sebagai data psikometrik. Gambar di atas adalah proses keputusan konsumen yang diadopsi dari paper McFadden di Marketing Science tahun 1986. Kotak-kotak yang putih dalam gambar menunjukkan faktor-faktor yang dapat diamati (baik historis maupun melalui eksperimen), sedangkan kotak-kotak berbayang adalah apa yang disebut variabel laten. Kerangka berpikir ini memungkinkan kita untuk mengakomodasi heterogenitas konsumen yang ikut berpengaruh dalam perilaku pilihan mereka, selain faktor-faktor ekonomi semata. Operasi modelnya biasanya dilakukan dengan apa yang dikenal sebagai latent segmentation modeling. Di sini, faktor-faktor "lain" (termasuk "faktor non-ekonomi" jika risetnya adalah ekonomi) di-"perbolehkan" untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan agen-agen yang diamati.
Teknik ini sudah biasa dipakai di sosiologi (a.l. Eid, Langeheine, dan Diener, 2003; Yamaguchi, 2000), studi opini publik (McCutcheon dan Nawojcyzk, 1995), dan relatif baru di dalam aplikasi ekonomi (ekonomi kesehatan: Thacher, Morey, dan Craighead, 2005; ekonomi lingkungan: Boxall dan Adamowicz, 2002). Saya sendiri menggunakannya untuk mengestimasi manfaat ekonomi dari pembersihan lingkungan di sebuah pelabuhan terkontaminasi di Chicago, AS (Patunru, Braden, dan Chattopadhyay, 2007). Dalam paper tersebut, saya "meminjam" peralatan yang dibangun para ilmuwan dari psikologi, sosiologi, dan matematika. Dan memang mereka sangat membantu memperkaya analisis biaya-manfaat. Pada akhirnya, rekomedasi kebijakan (jika ada) adalah hal memperbandingkan manfaat dan biaya.
0 komentar:
Posting Komentar