Berikut tulisan saya di Kompas, 12 Januari 2009, hal 1
ANALISIS EKONOMI
KEYNES DAN STIMULUS EKONOMI
M Chatib Basri
Di musim dingin yang basah, 13 Desember 1935, ekonom John Maynard Keynes menulis pada pengantar buku The General Theory of Employment, Interest and Money, yang paling sulit bukanlah melahirkan ide baru, tetapi bagaimana meninggalkan ide lama, yang telah menguasai setiap sudut benak kita.
Kalimat yang ditulis lebih dari 70 tahun lalu itu masih terasa kebenarannya hari ini ketika dunia yang cemas bicara mengenai krisis keuangan global. Ekonom—anggota kelompok Bloomsbury yang amat mencintai sastra dan lukisan ini—kembali dirujuk. Robert Skidelsky—penulis biografi Keynes yang termasyhur—bahkan menulis risalah ”Why John Maynard Keynes is the Man of the Year” dalam majalah New York Times, Desember 2008.
Krisis keuangan global membawa kembali ingatan ke depresi besar pada 1930-an. Dan, menurut Keynes, yang harus dilakukan adalah kebijakan yang bersifat kontrasiklus. Di banyak negara, termasuk Indonesia, bank sentral mulai menurunkan tingkat bunga dan pemerintah berbicara tentang stimulus fiskal. Selengkapnya
ANALISIS EKONOMI
KEYNES DAN STIMULUS EKONOMI
M Chatib Basri
Di musim dingin yang basah, 13 Desember 1935, ekonom John Maynard Keynes menulis pada pengantar buku The General Theory of Employment, Interest and Money, yang paling sulit bukanlah melahirkan ide baru, tetapi bagaimana meninggalkan ide lama, yang telah menguasai setiap sudut benak kita.
Kalimat yang ditulis lebih dari 70 tahun lalu itu masih terasa kebenarannya hari ini ketika dunia yang cemas bicara mengenai krisis keuangan global. Ekonom—anggota kelompok Bloomsbury yang amat mencintai sastra dan lukisan ini—kembali dirujuk. Robert Skidelsky—penulis biografi Keynes yang termasyhur—bahkan menulis risalah ”Why John Maynard Keynes is the Man of the Year” dalam majalah New York Times, Desember 2008.
Krisis keuangan global membawa kembali ingatan ke depresi besar pada 1930-an. Dan, menurut Keynes, yang harus dilakukan adalah kebijakan yang bersifat kontrasiklus. Di banyak negara, termasuk Indonesia, bank sentral mulai menurunkan tingkat bunga dan pemerintah berbicara tentang stimulus fiskal. Selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar