Bank Dunia memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 6,2 persen pada kuartal II 2010. Bahkan, Bank Dunia menilai ini merupakan pertumbuhan pesat semenjak krisis global.
"Ini adalah pertumbuhan pesat sejak krisis, bahkan lebih besar dibandingkan banyak perekonomian besar lainnya," ucap Ekonom Senior Bank Dunia Enrique Blanco Armas dalam Indonesia Economic Quarterly di Jakarta Selasa 28 September 2010.
"Ini adalah pertumbuhan pesat sejak krisis, bahkan lebih besar dibandingkan banyak perekonomian besar lainnya," ucap Ekonom Senior Bank Dunia Enrique Blanco Armas dalam Indonesia Economic Quarterly di Jakarta Selasa 28 September 2010.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh permintaan domestik terutama konsumsi pribadi yang menjadikan tingkat impor meningkat.
Bank Dunia menilai target pertumbuhan 7 persen pada 2014 merupakan target yang realistis jika pemerintah melakukan investasi lebih besar pada infrastruktur, membangun keterampilan dan meningkatkan produktivitas.
"Investasi diperkirakan akan meningkat seiring dengan perbaikan akses kredit bagi investor, serta peningkatan belanja modal yang direncanakan pada 2011,"ucapnya.
Kepercayaan terhadap Indonesia telah mengalami pemulihan ditandai dengan masuknya arus modal sebesar US$ 7,3 miliar selama Juni-Agustus 2010. Tantangan ke depan, menurut Enrique, adalah bagaimana menghadapi tekanan inflasi dan memastikan capital inflow stabil dan berkelanjutan.
"Capital inflow diharapkan bisa membantu memenuhi potensi pertumbuhan Indonesia," ucapnya.
Sedangkan untuk tingkat inflasi Indonesia di bulan Agustus sempat ada sedikit gejolak antara Juni dan Agustus akibat terkena dampak musim kemarau dengan curah hujan tinggi. Harga beras lokal sekarang lebih tinggi dari harga internasional dan berdampak pada rumah tangga miskin.
"Namun gangguan-gangguan ini diperkirakan hanya bersifat sementara," ucapnya.
"Investasi diperkirakan akan meningkat seiring dengan perbaikan akses kredit bagi investor, serta peningkatan belanja modal yang direncanakan pada 2011,"ucapnya.
Kepercayaan terhadap Indonesia telah mengalami pemulihan ditandai dengan masuknya arus modal sebesar US$ 7,3 miliar selama Juni-Agustus 2010. Tantangan ke depan, menurut Enrique, adalah bagaimana menghadapi tekanan inflasi dan memastikan capital inflow stabil dan berkelanjutan.
"Capital inflow diharapkan bisa membantu memenuhi potensi pertumbuhan Indonesia," ucapnya.
Sedangkan untuk tingkat inflasi Indonesia di bulan Agustus sempat ada sedikit gejolak antara Juni dan Agustus akibat terkena dampak musim kemarau dengan curah hujan tinggi. Harga beras lokal sekarang lebih tinggi dari harga internasional dan berdampak pada rumah tangga miskin.
"Namun gangguan-gangguan ini diperkirakan hanya bersifat sementara," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar